Kamis, 06 Desember 2012

.. NABI IDRIS PINGSAN MELIHAT NERAKA DAN SURGA ...

... NABI IDRIS PINGSAN MELIHAT NERAKA DAN SURGA ...

Bismillahir-Rah­maanir-Rahim ...

Nabi Idris As adalah seorang Nabi yang kuat sekali ibadahnya, bahkan malaikat sangat kagum atas kesalehan beliau.

Pada suatu saat, Malaikat Izrail dan Nabi Idris as beribadah bersama-sama. Dan pada kesempatan itu Nabi Idris as mengajukan permintaan kepada Malaikat Izrail untuk dapat melihat surga dan neraka.

M
alaikat Izrail tidak dapat memutuskan permintaan Nabi Idris as. Namun Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat, dan karenanya Nabi Idris as diizinkan berkunjung ke neraka dan ke surga ditemani Malaikat Izrail.

Pertama-tama Nabi Idrsi as mengunjungi neraka.
"Wahai Nabiyullah, kenapa ingin melihat neraka..?
Bahkan para malaikat pun takut melihatnya," tanya Malaikat Izrail.

Dijawab olah Nabi Idris as, "Sebenarnya saya takut sekali kepada azab Allah SWT. Tapi mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya."

Begitu mereka sudah sampai agak dekat dengan neraka, Nabi Idris as pun tersungkur pingsan.
Penjaga neraka adalah malaikat yang sangat menakutkan. Malaikat itu menyeret dan menyiksa manusia-manusia­ yang durhaka kepada Allah SWT semasa hidupnya.

Nabi Idris as tak mampu menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan.

Api neraka berkobar sangat dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan dan tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding dengan neraka.

Astaghfirullah.­..Astaghfirulla­h...Astaghfirul­lah..."berkali kali terucap dari mulut beliau sesaat setelah tersadar dari pingsannya.
(Seorang nabi saja sampai pingsan melihat neraka, bagaimana dengan manusia biasa seperti kita..?).

Setelah siuman, dengan tubuh yang masih lemas Nabi Idris as melanjutkan perjalanan ke surga ditemani Malaikat Izrail juga.

Di pintu surga beliau disambut Malaikat Ridwan yang menjaga Surga. Malaikat Ridwan dengan penuh lemah lembut mempersilahkan Nabi Idris as untuk memasuki tempat yang mulia penuh kenikmatan tersebut.

Begitu masuk ke dalam surga, lagi-lagi Nabi Idrisas tersungkur lagi karena penuh takjub. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan bagi siapa yang memandangny.

Namun Nabi Idris as pingsan hanya sebentar saja. Tanpa bisa berkata apa-apa selain ucapan, Subhanallah....­ Subhanallah....­ Subhanallah...,­ berkali-kali keluar dari mulut beliau.

Itulah Kisah Teladan dari nabi Idris as yang sangat saleh dan taat kepada Allah SWT hingga beliau sampai pingsan begitu melihat neraka maupun surga.

Semoga kita termasuk golongan yg masuk ke dalam surganya Allah SWT.

Tips Sehat

Tidur Tanpa Lampu Mengurangi Resiko
kanker

Tidur merupakan kebutuhan alami tubuh yang musti dipenuhi. Dengan tidur metabolisme tubuh
kita akan ditata kembali. Dengan tidur yang
berkualitas sel-sel dalam tubuh kita akan
melakukan regenerasi untuk mengganti sel-
sel tubuh yang mati. Namun demikian
banyak dari kita yang belum memperhatikan
cara tidur yang baik. Ada sebagian orang
yang merasa tidak nyaman, atau bahkan
tidak dapat tidur pada kondisi gelap gulita.

Padahal tidur dalam kondisi lampu menyala
dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Dari berbagai penelitian diketahui
bahwa anak-anak yang tidur dengan lampu
menyala beresiko mengidap leukemia.

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh
perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat
kimia pelawan kanker. Bahkan ketika
menyalakan lampu toilet, begadang,
bepergian melintas zona waktu, lampu-
lampu jalanan dapat menghentikan
produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan
zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA
dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan
menghentikan asam lemak menjadi tumor
dan mencegah pertumbuhannya.

Hormon Melatonin

Hormon melatonin adalah zat yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal didalam otak
yang pembentukannya dipicu oleh gelap
dan berfungsi mengatur bioritme atau
irama tubuh dalam hal pengaturan tidur.

Kadarnya paling tinggi ditemukan
menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 –
04.00 dan paling rendah di sore hari. Ini
juga menjawab kenapa orang semakin
bertambah usia semakin sedikit tidurnya,
karena secara alamiah, produksi hormon
melatonin ini juga akan mengalami
penurunan, sejalan dengan pertambahan
usia manusia. Penurunan yang drastis
biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun
sehingga dengan menurunnya hormon ini
maka kualitas tidurpun akan menurun dan
sering berefek pada kesulitan tidur.

Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti
oksidan yang larut dalam lemak dan air,
meningkatkan imun tubuh menimbulkan
relaksasi otot dan membantu meningkatkan
mood dan menghilangkan ketegangan. Jadi
sebaiknya kalau tidur lampu dimatikan agar
bisa memaksimalkan produksi melatonin.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang
memimpin penelitian tersebut mengatakan
bahwa “Sekali Anda tidur dan tidak
mematikan lampu selama 1 menit. Otak
Anda segera mendeteksi bahwa lampu
menyala seharian dan produksi zat
melatonin menurun”. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa jumlah anak-anak
pengidap leukimia naik menjadi dua kali
lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar
500 anak muda dibawah 15 tahun
didiagnosa menderita penyakit ini pertahun
dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita
leukimia yang diadakan di London
menyatakan bahwa orang menderita kanker
akibat terlalu lama memakai lampu waktu
tidur dimalam hari dibanding dengan yang
tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana
normalnya terjadi antara jam 9 malam – jam
8 pagi. Penelitian terdahulu telah
menunjukkan bahwa orang-orang yang
paling mudah terserang adalah para pekerja
shift yang memiliki resiko terkena kanker
payudara.

Pada kenyataannya, tuna netra tidak rentan
terhadap melatonin memiliki resiko yang
lebih rendah mengidap kanker.Oleh karena
itu, para orang tua disarankan untuk
menggunakan bola lampu yang suram
berwarna merah atau kuning jika anak-
anaknya takut pada kegelapan.

Mekanik Isuzu Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia

Mekanik Isuzu Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia

jakarta - Tidak disangka, mekanik Isuzu di Indonesia ternyata merupakan salah satu mekanik Isuzu terbaik di dunia. Sudah 7 tahun berturut-turut, mekanik Indonesia naik podium untuk menjadi salah satu mekanik terbaik di ajang ketangkasan antar mekanik Isuzu di seluruh dunia.

Ajang the 7th World I-1 Grand Prix kembali diselenggarakan pada akhir
November lalu di Isuzu Japan, Kawasaki Training Center, dibuka oleh President Director Isuzu Motors, Ltd Mr. Susumu Hosoi dan dihadiri oleh managemen Isuzu dari berbagai negara.

Dan Isuzu Indonesia berhasil meraih juara ketiga dibawah New Zealand sebagai juara 1 dan Japan sebagai juara 2. Dengan kemenangan ini, maka selama 7 tahun penyelenggaraan kompetisi ini, Indonesia selalu naik keatas podium kemenangan.

Adapun peserta ajang ini adalah para mekanik Isuzu dari 25 negara di seluruh dunia mulai dari Hongkong, Saudi Arabia, Kuwait, Pakistan, Oman, Singapore, Thailand, Malaysia, United Arab Emirates, Sri Lanka, Vietnam, Colombia, Peru, Indonesia, USA, Turkey, Australia, Israel, United Kingdom, Philippines, France, Mexico, New Zealand, Japan dan Algeria.

Pada tahun ini terdapat 7 negara yang baru pertama kali berpartisipasi pada ajang ini, yaitu Kuwait, Pakistan, Colombia, Peru, USA, France dan Algeria

Dalam kompetisi ini, sistem pengujian terdiri dari tes teori, tes mesin, dan tes kendaraan. Dimana mesin yang digunakan adalah mesin Common Rail 4JJ1 3.0L – Euro 5 dan kendaraan yang digunakan adalah Isuzu Elf Domestic Japan (NLR85)

Tim Isuzu Indonesia diwakilkan oleh Jufrin Abdul Hamid (Field Advisor PT Astra Isuzu – Makasar) dan Dodi Hariyanto (teknisi PT Astra Isuzu - Solo) yang dipimpin team coach Wawan Murwandoyo, dari Training Centre Isuzu Indonesia.

Pemilihan peserta kompetisi ini telah melalui ajang kompetisi mekanik tingkat nasional, dan kemudian selama 1,5 bulan intensif dilakukan training baik secara teori maupun praktek di training center Isuzu Indonesia di Pondok Ungu, Bekasi

Lewat prestasi yang ditorehkan Tim Isuzu Indonesia, memberikan bukti bahwa kemampuan mekanik Isuzu Indonesia diakui secara mendunia, karena Isuzu Indonesia memiliki keyakinan bahwa mekanik memegang peranan penting sebagai bagian dari layanan purna jual.

"Peran mekanik sangat penting. Untuk kendaran komersial, setiap kendaraan yang rusak harus dapat diperbaiki dalam waktu singkat. Hal ini berkaitan erat dengan bisnis yang dijalankan pengusaha.," ujar Yohannes Nangoi, Vice Presiden Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia dalam keterangan resminya

MULIA DAN HEBATNYA WANITA

MULIA DAN HEBATNYA WANITA

Banyak yang tidak tahu bahwa ada beberapa pekara yang telah terkait dalam hadis yang mengisahkan perbedaan darajat kaum wanita dan lelaki. Perbedaan-perbe­ daan ini yang menaikan darajat kaum wanita.

Ciri- ciri tersebut diuraikan di bawah ini :

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Ra
sulullah akan hal tersebut, jawab baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia”.

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dlm rahimnya, maka beristighfarlah­ para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dgn 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mula sakit hendak bersalin,maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak,keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkanya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7. Barangsiapa yang mengembirakan akan perempuannya, darajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makan dari pasar ke rumah)lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun)

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11.Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12.Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?? Jawab Rasulullah,”Sua­minya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah, “Ibunya”.

13.Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14.Wanita yang taat akan suaminya, ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana? mana pintu yang di kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu dibawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan
mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

Jadi, janganlah sesekali Anda merasa lemah. wanita sebenarnya yang membuat seseorang lelaki itu kuat.
Itulah salah satu sebab mengapa Nabi meletakan wanita setaraf pada lelaki dan tidak lebih rendah.

Cerita Renungan

Dahulu kala ada seorang petani miskin yang mesti berjuang keras untuk memajukan kehidupannya. Namun meskipun ia terus bekerja dan berhati-hati dalam melakukan pengeluaran, ia tetap
saja tak mampu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, selalu saja pas-pasan.

Suatu malam, dalam tidurnya ia bermimpi ada suara yang berkata: "Jika ada sesuatu di dunia ini yang begitu sulit untuk kamu dapatkan, ma
ka suatu waktu hal itu akan muncul begitu saja di hadapanmu." Dan petani inipun terbangun dari tidurnya. Dia kemudian berharap bahwa ketika ia bangun di suatu pagi, ia akan menemukan harta yang berlimpah di rumahnya sendiri. Dengan begini, tidak diragukan lagi bahwa kekayaan itu memang dimaksudkan untuknya.

Beberapa hari berlalu, ketika ia sedang dalam perjalanan, bajunya tersangkut pada semak-semak berduri yang tumbuh di sekitar ladang, Tak ingin kejadian yang sama terulang, dia pun bermaksud membabat habis semak belukar itu. Namun ketika ia mencabut akar dari semak itu, di bawahnya ia menemukan sebuah kendi. Dibukanya tutup kendi itu, dan alangkah kagetnya si petani ketika mengetahui bahwa di dalam berisi begitu banyak kepingan emas. Pada mulanya hati petani miskin ini berteriak girang, namun setelah beberapa menit berpikir, ia kemudian berkata: "Oh aku memang ingin sekali menjadi kaya. Tapi aku telah meminta agar harta itu muncul di gubuk kecilku, akan tetapi aku justru menemukannya di ladang ini. Oleh karenanya aku takkan mengambil kendi ini berisi emas. Kendi ini tidak ditakdirkan untukku."

Lalu petani itu pun meninggalkan kendi di tempat ia menemukannya dan kembali berjalan pulang. Sesampainya di rumah ia pun menceritakan penemuannya kepada istrinya. Istrinya pun marah besar atas kebodohan sang suami meninggalkan harta itu di ladang. Dan ketika si petani tidur, istrinya pun pergi ke rumah tetangga dan mengatakan segalanya. "suami saya yang begitu bodohnya justru meninggalkan harta itu di ladang dan bukan membawanya pulang. Pergi dan ambillah harta itu untukmu dan bagilah denganku."

Tetangga itu pun sangat senang dengan saran ini, dan tak menunggu lama ia pun menuju ke tempat yang dimaksud oleh istri petani. Disibaknya semak-semak belukar, dan ia memang menemukan kendi itu masih berada disana. Diangkatnya dan ditengoknya ke dalam kendi itu. Namun alangkah panik dan marahnya ia ketika melihat bahwa kendi itu ternyata tidak berisikan kepingan emas seperti yang diceritakan oleh istri petani melainkan penuh dengan ular berbisa.

"Perempuan licik. Dia pasti hendak menjebakku. Dia berharap aku memasukkan tanganku ke dalam hingga aku digigit dan mati keracunan oleh bisa ular." pikirnya marah.

Jadi iapun kembali menutup kendi itu dan membawanya pulang. Dan pada saat tengah malam tiba, dengan diam-diam dia mendatangi rumah petani miskin tetangganya. Dia melihat sebuah jendela yang terbuka. Dengan sigap dipanjatinya. Dikeluarkannya ular-ular berbisa itu dari dalam kendi, dan iapun kembali pulang.

Ketika fajar tiba, petani miskin yang pertama kali menemukan kendi tersebut, bangun untuk memulai hari. Ketika ia berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air, dilihatnya setumpuk koin emas berhamburan di bawah jendela rumahnya. Dalam hati ia mengucap rasa syukur sembari berkata: "Akhirnya aku bisa menerima kekayaan ini, mengetahui bahwa mereka pasti ditujukan untukku, karena mereka muncul di rumahku sendiri, seperti yang aku harapkan!"

***

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari cerita dongeng diatas?
Tentu saja bukan tentang mimpi si petani dimana harta itu tiba-tiba akan datang dengan sendirinya.
Tidak bukan itu.

Tapi pelajaran tentang bagaimana kita ini manusia haruslah pandai-pandai dalam melihat dan mencermati sebuah kesempatan yang ada. Namun telaahlah saat kita mengambil kesempatan itu sendiri, jangan sampai apa yang kita ambil itu merupakan hak milik orang lain. Seperti misalnya si petani miskin yang menolak mengambil kendi berisi emas saat ia menemukannya di ladang. Dia dapat melihat itu memang merupakan sebuah kesempatan, tapi dia merasa kesempatan itu memang belum diperuntukkan untuknya. Dia menemukan emas itu di ladangnya, bisa saja emas itu milik orang lain.

Memang ada sebuah pepatah 'siapa cepat dia yang dapat', tapi apakah anda bisa hidup bahagia dengan bersenang-senang di atas derita orang lain?

Namun pada saat kesempatan itu telah datang, dan anda yakin kesempatan itu memang diperuntukkan untuk anda, maka jangan tunggu lagi. Segera raihlah kesempatan itu.

Oleh karenanya, selalu bukalah mata anda. Tengoklah sekeliling anda, kesempatan itu mungkin kini ada di depan anda hanya saja anda kurang melihatnya. :)

Andi Mallarangeng Juga Mundur dari Partai Demokrat

Andi Mallarangeng Juga Mundur dari Partai Demokrat

Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mengundurkan diri dari jabatannya. Ia tidak ingin membebani kabinet lantaran kasusnya. Ia mundur dan ingin berkonsentrasi pada kasus yang telah membelitnya.

Hal itu dikatakan Andi Mallarangeng dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Jumat (7/12). Sel
ain mundur dari Kabinet, Andi juga mengajukan pengunduran dirinya dari Partai Demokrat. Di Demokrat Andi menjabat Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Saya sampaikan, saya juga mundur dari posisi Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat dan anggota Partai Demokrat," kata Andi saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Menurut Andi, Presiden Yudhoyono menyetujui. Presiden Yudhoyono adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

KPK menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang sejak 3 Desember 2012. KPK juga mencegah Andi berpergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.

APAKAH TUHAN ITU BENAR BENAR ADA....??

APAKAH TUHAN ITU BENAR BENAR ADA....??
(3 Pertanyaan, 1 Jawaban)

===WAJIB BACA===

Ada seorang pemuda yang lama sekolah diluar negeri,ia telah kembali ketanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (Ustadz)/­siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda :: (Dng nada sombong pe
muda itu bertanya) Anda siapa...???dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...???

Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda :: (Tetap dng nada sombong)Anda yakin....??? sedang profesor & banyak orang pintar saja gak mampu menjawab pertanyaan saya.

Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya....!!!

Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...??­?

1. Kalau memang TUHAN itu ada,tunjukan wujud TUHAN kepada saya ?

2. Apakah yang dinamakan TAKDIR ?

3. Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat setan,sebab mereka memiliki unsur yang sama..? apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?

Tiba-tiba Pemuka Agama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

(sambil menahan sakit) si
Pemuda berkata :::

Pemuda : Kenapa...??? anda marah kepada saya...???

Ustadz :: Saya tidak marah...!!! tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya..!!!

Pemuda :: Saya sungguh2 tidak mengerti..???!!­!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..!?

Pemuda :: Tentu saja saya merasakan sakit..!

Ustadz :: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada ?!!

Pemuda :: Ya..percaya !!

Ustadz :: Tunjukan pada saya wujud sakit itu ??!!

Pemuda :: Saya tidak bisa..!!!

Ustadz :: Itulah jawaban pertanyaan pertama,kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat wujudnya.

Ustadz :: Apakah tadi malam anda bermimpi akan di tampar oleh saya..??!!

Pemuda :: Tidak...!!!

Ustadz:: Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini..??!!

Pemuda :: Tidak...!!!

Ustadz :: Itulah yang dinamakan TAKDIR !!!

Ustadz :: Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda..??!!

Pemuda :: Kulit...!

Ustadz :: Terbuat dari apa pipi anda...??!!

Pemuda :: Kulit...!!!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..??!!

Pemuda :: Sakit...!!!

Ustadz :: Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan bagi setan.

MASIHKAH ANDA MERAGUKAN KEHADIRAN 'TUHAN' DALAM HARI-HARI KALIAN???

♥ TIADA TUHAN SELAIN ALLAH

Senin, 05 November 2012

Produk Anak Bangsa

Polytron ternyata produk Indonesia asli
Polytron dan Perjuangan Industri Nasional

MELIHAT atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional. Kompas/andi suruji

Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.

Mengapa harus pakai merek Polytron yang seperti kebarat-baratan?

"Itu strategi bisnis. Waktu itu, kan masyarakat kita senang sekali dengan produk luar. Dan kami tidak berani mengiklankan produk kami. Sekarang kami sudah berani memberikan garansi dua sampai tiga tahun, karena kami yakin mutu produk kami," ujar Direktur Utama PT Hartono Istana Teknologi (HIT) J Arief Hartono yang memang turut membidani lahirnya industri ini.

Kisahnya, tanggal 16 Mei 1975, pemilik pabrik rokok PT Djarum mendirikan perusahaan bernama PT Indonesian Electronic & Engineering dengan modal disetor Rp 50 juta, untuk memproduksi barang elektronik. Waktu itu, perusahaan sejenis sudah banyak yang lahir dan boleh dikata sudah berkembang lebih dulu. Ini tantangan, sekaligus langkah revolusioner dari sebuah industri rokok yang melebarkan sayap bisnisnya ke industri elektronik. Apalagi, sejak awal, para pendirinya langsung mencanangkan, kelak industrinya ini harus mandiri, kendatipun tidak punya pengalaman di bidang industri elektronik. Tekad itu pula membuat pemilik usaha ini pun sejak awal enggan melibatkan modal asing. Karena itulah, perusahaan ini tidak memiliki prinsipal, sehingga perusahaan tidak perlu membayar royalti dari setiap unit produk yang dihasilkan dan dijualnya.

Setelah perusahaan berdiri, dua tahun kemudian, yakni 1977, direkrutlah 14 orang wanita yang ada di kota Kudus untuk dilatih menyolder demi keperluan perakitan komponen menjadi rangkaian suatu unit produk. Soalnya, mereka itu bukan berlatar belakang pendidikan teknik, melainkan lulusan SMEA dan SMA. Meskipun kemudian induk perusahaan, yakni PT Djarum, menempatkan empat orang teknisinya yang berlatar belakang pendidikan teknik ke perusahaan baru itu. Komponen-komponen radio kecil pun didatangkan dari Singapura untuk dijadikan bahan pelatihan bagi 14 wanita tersebut. Jadi dari tahapan inilah sebenarnya cikal bakal

bermerek Polytron (juga beberapa merek lain seperti Digitec) berkembang setelah melalui berbagai hambatan dan tantangan. Ketekunan dan kemauan keras menjadi kunci suksesnya. "Ya, harus bagaimana. Kami ini kan latar belakangnya usaha rokok, tidak punya pengalaman di bidang elektronik. Mau tak mau harus belajar, belajar dan belajar," ujar Arief.

DI tahun 1977 itu pula, perusahaan mulai mengembangkan produk televisi dengan mendatangkan komponen-komponen dari Belgia. Itu bersamaan dengan alih teknologi dari Philips-MBLE Belgia. Di pabriknya di Kudus, komponen-komponen itu dirakit untuk diproduksi secara massal. Itulah produk televisi pertama yang mereka lepas ke pasar domestik, menandai sejarah baru kelompok usaha ini, dengan memunculkan merek Polytron. "Akan tetapi, kami gagal karena pasarnya tidak ada," tutur Arief. "Sudah televisinya besar, perlu ditambah lagi salon atau kotak. Semakin besarlah televisi itu," kata Arief lagi. Suka duka mengembangkan industri elektronik ini juga dirasakan saat barang dipasarkan ke toko-toko di Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya. "Enggak ada toko yang mau menerima barang kami. Kadang-kadang pega-wai penjual (sales) kami malah disuruh si pemilik toko untuk mengantar barang, padahal kehadirannya di toko itu untuk menjelaskan produk kami kepada calon pembeli. Kami tidak punya brosur, sehingga produk harus diangkut ke toko untuk diperlihatkan dan dijelaskan kepada calon pembeli. Banyak orang yang melihat produk kami pun tidak mau. Bahkan, ada teman saya sendiri yang cuma mau menerima saya bertemu, tetapi tidak mau membicarakan produk kami. Ya, begitulah perjuangan kami. Saya alami sendiri yang namanya diusir pemilik toko," tutur Arief. Gagal tak berarti harus putus asa. Justru kegagalan itu menjadi cambuk untuk meraih keberhasilan dengan mencoba dan terus mencoba lagi. "Ya, memang kami orang rokok mau belajar elektronik, enggak bisa sekali jadi dong," katanya lagi.

Setir dibanting, dan arah haluan pun berubah. Dibeli lagi komponen-komponen produk-produk televisi dari Hongkong. Mulailah dirakit TV hitam-putih 20 inci. Saat yang sama, perusahaan mulai membentuk lembaga riset dan pengembangan yang kemudian membuat PT Hartono Istana Electronics (tahun 2000 berubah nama menjadi PT Hartono Istana Teknologi) menjadi manufacturer yang menciptakan sendiri disain produknya (self design product).

Meski demikian, produk lain juga dicoba, seperti memproduksi radio compo yang kemudian berkembang ke produksi audio yang semakin tinggi mutunya dengan sasaran kelas atas. Dengan bekerja sama dengan perusahaan televisi Salora, diakui Arief, perusahaan asal Finlandia yang kemudian terkenal dengan merek Nokia itu, cukup membantu dan membimbing Polytron dalam hal alih teknologi.
HIT kemudian berhasil mengembangkan teknologi hemat energi (40 watt) untuk TV warna 17, 20 dan 26 inci yang menjadikan merek Polytron semakin luas dikenal masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, televisi yang semula dengan daya listrik 40 watt, diubah menjadi 20 watt. "Saya kira ini yang pertama di dunia," ujar Arief bangga.
Usia perusahaan belum cukup 10 tahun, ketika sudah bisa meluncurkan produk hasil disain sendiri.

Sampai kini sudah belasan produknya dipatenkan, baik di dalam maupun di luar negeri. Di tahun 1990, pangsa pasar produk TV warna audionya menjadi nomor satu di Indonesia. Pasar ekspor kemudian dijajal. Akan tetapi, Polytron tidak langsung berkibar dengan mereknya sendiri. Soalnya, buyer di Jerman hanya mau menerima produk Polytron itu kalau "bajunya" diganti sesuai keinginan buyer. "Padahal itu bulit-up, utuh produk kami. Mereka cuma ganti merek, seperti Cancer, Condor dan lain-lain," kata Arief.

Motivasi

Motivasi Sederhana


Pada suatu hari disebuah kerajaan.. seorang Raja mengadakan lomba melukis, lalu diundangnyalah seluruh pelukis tersohor dari negeri-negeri dan merekapun berdatangan.

Kata Raja itu : "lomba melukis ini aku beri judul 'damai sejahtera', luk
iskanlah bagiku apa itu damai sejahtera. waktunya 3 hari. yg terbaik akan aku beri hadiah".

3 hari kemudian...
Akhirnya ditemukanlah 3 pelukis yg berhasil menyelesaikan lukisan mereka dan memberikan kepada Raja untuk dinilai.

Lukisan 1 :
ada sebuah danau biru yg bening dengan ikan-ikan yg banyak dan ditengah-tengah terdapat perahu kecil dan seorang yg sedang bersiul memancing dengan udara sepoi-sepoi dan langit biru yg cerah
"ini lah damai sejahtera" kata pelukis pertama.

Lukisan 2 :
ada sebuah gunung yang hijau, udara khas yg sejuk dengan sawah-sawah. matahari yg cerah, pohon yg rindang. dan 2 orang sedang duduk dibawah pohon sambil tertawa bahagia.
"inilah damai sejahtera" kata pelukis kedua.

Lukisan 3 :
sebuah laut yang luas berwarna hitam karna sedang terjadi badai, ditengah-tengah ada angin topan, langit yg gelap dengan sambaran petir dimana-mana. sebuah batu karang yg diterjang ombak. langit hitam pekat bahkan terlihat abstrak karna warna yg dipakai hanya warna gelap. tapi, terdapat 1 batu karang yg ada lubang, didalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang.
"Inilah damai sejahtera" kata pelukis ketiga.

"Aku setuju dengan lukisan 3" kata Raja.
damai sejahtera bukanlah dimana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman-nyaman saja tanpa masalah.
itu namanya comfort zone.
baca dulu gan

buah kejujuran

Pada suatu hari ada seorang penebang kayu yang sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?” Si penebang kayu menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai.
Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.
“Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Raja masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya lagi.
“Bukan,” si penebang kayu menjawab.
Sekali lagi Raja masuk ke air dan muncul dengan kapak besi. “Inikah kapakmu?” Raja bertanya.
“Ya!” jawab si penebang kayu.
Raja sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si penebang kayu pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.
Beberapa waktu kemudian, si penebang kayu berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai. Ketika ia mulai menangis, Raja menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”


Si penebang kayu menjawab bahwa istrinya telah terjatuh ke dalam sungai. Segera Raja masuk ke dalam air dan muncul dengan Cleopatra. “Inikah istrimu?” Raja bertanya.
“Ya!” si penebang kayu menjawab, cepat.
Mendengar itu, Raja menjadi sangat marah. “Kamu berbuat curang! Aku akan mengutukmu!” tegur Raja.
Si penebang kayu segera menjawab, “Maafkan saya, ya Raja. Ini hanya kesalahpahaman belaka. Kalau saya berkata ‘Bukan’ pada Clopatra, Engkau pasti akan muncul kembali dengan Ratu Interniti. Kalau saya juga berkata ‘Bukan’ kepadanya, pada akhirnya Engkau pasti akan muncul dengan istri saya, dan saya akan berkata ‘Ya’. Kemudian Engkau pasti akan memberikan ketiganya kepada saya.
“Raja, saya adalah orang miskin. Saya tidak akan mampu menghidupi mereka bertiga. Itu sebabnya saya menjawab ‘Ya’.”
Hmm… Kejujuran, kapan pun memang selalu membawa kisah manis.
naruto
Bismillahirrahmaanirrahiim
(Novel) Pudarnya Pesona Cleopatra ***

Pudarnya Pesona Cleopatra ( Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa )
Karangan : Habiburrahman El Shirazy ( Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta)
..........................................

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalamn kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal." Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu"

"Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenisakan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu", ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.

Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.

Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali.

Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia.

Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan emapt group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah atas baktiku pada ibuku yang kucintai.

Rabbighfir li wa liwalidayya!

Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.

Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang.

Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.

Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.

Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab " tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga"

Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', " kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah? Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.

***

Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. "Mas tidak apa-apa" tanyanya dengan perasaan kuatir. "Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih" lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. "Mas airnya sudah siap" kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. "Mas aku buatkan wedang jahe" Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.

Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. " Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?" Tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. "Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas". " Biasanya dikerokin" jawabku lirih. " Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin" sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.

Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya." Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu" kata Ratu Cleopatra. " Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu". Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.

Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba " Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya" kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. " Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya" lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.

Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.

" Mas, nanti sore ada acara aqiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang" Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.

Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. " Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana," lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. " Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. " Ya Mas!"

sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil "dinda". " Matanya sedikit berbinar. "Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah," ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.

Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. " Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?". Hana begitu bahagia.

Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.

Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. "

Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.

Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.

Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.

Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. " Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu" kata ibuku. " Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?" sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.

Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.

Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya" Mana tanggung jawabmu!" Aku hanya diam dan mendesah sedih. " Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta" gumamku.

Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, " Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no.pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita".

***

Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya. Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.

Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.

Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. "Apakah kamu sudah menikah?" kata Pak Qalyubi. "Alhamdulillah, sudah" jawabku. " Dengan orang mana?. " Orang Jawa". " Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?". "Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran". " Kau sangat beruntung, tidak sepertiku". " Kenapa dengan Bapak?" " Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang". " Bagaimana itu bisa terjadi?". "

Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dan karena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini.

***

Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia.

Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.

Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetapi saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi YAsmin. Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir.

Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan. Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa. Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi.

Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. YAsmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia. Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya. Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.

Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. " Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir". Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal. Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku. Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong. Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang".

***

Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi�?�ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.

Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.
"Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba" tulis Raihana.

Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa" Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku. Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya.

Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau".

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.

Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. " Mana Raihana Bu?". Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi.

" Raihanaï...istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya" . " Ada apa dengan dia". " Dia telah tiada". " Ibu berkata apa!". " Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya".

Hatiku bergetar hebat. " Dunia tiba-tiba gelap semua ... Ya Allah aku ingin mati saja....
Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com