kanker
Tidur merupakan kebutuhan alami tubuh yang musti dipenuhi. Dengan tidur metabolisme tubuh
kita akan ditata kembali. Dengan tidur yang
berkualitas sel-sel dalam tubuh kita akan
melakukan regenerasi untuk mengganti sel-
sel tubuh yang mati. Namun demikian
banyak dari kita yang belum memperhatikan
cara tidur yang baik. Ada sebagian orang
yang merasa tidak nyaman, atau bahkan
tidak dapat tidur pada kondisi gelap gulita.
Padahal tidur dalam kondisi lampu menyala
dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Dari berbagai penelitian diketahui
bahwa anak-anak yang tidur dengan lampu
menyala beresiko mengidap leukemia.
Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh
perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat
kimia pelawan kanker. Bahkan ketika
menyalakan lampu toilet, begadang,
bepergian melintas zona waktu, lampu-
lampu jalanan dapat menghentikan
produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan
zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA
dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan
menghentikan asam lemak menjadi tumor
dan mencegah pertumbuhannya.
Hormon Melatonin
Hormon melatonin adalah zat yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal didalam otak
yang pembentukannya dipicu oleh gelap
dan berfungsi mengatur bioritme atau
irama tubuh dalam hal pengaturan tidur.
Kadarnya paling tinggi ditemukan
menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 –
04.00 dan paling rendah di sore hari. Ini
juga menjawab kenapa orang semakin
bertambah usia semakin sedikit tidurnya,
karena secara alamiah, produksi hormon
melatonin ini juga akan mengalami
penurunan, sejalan dengan pertambahan
usia manusia. Penurunan yang drastis
biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun
sehingga dengan menurunnya hormon ini
maka kualitas tidurpun akan menurun dan
sering berefek pada kesulitan tidur.
Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti
oksidan yang larut dalam lemak dan air,
meningkatkan imun tubuh menimbulkan
relaksasi otot dan membantu meningkatkan
mood dan menghilangkan ketegangan. Jadi
sebaiknya kalau tidur lampu dimatikan agar
bisa memaksimalkan produksi melatonin.
Prof. Russle Reiter dari Texas University yang
memimpin penelitian tersebut mengatakan
bahwa “Sekali Anda tidur dan tidak
mematikan lampu selama 1 menit. Otak
Anda segera mendeteksi bahwa lampu
menyala seharian dan produksi zat
melatonin menurun”. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa jumlah anak-anak
pengidap leukimia naik menjadi dua kali
lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar
500 anak muda dibawah 15 tahun
didiagnosa menderita penyakit ini pertahun
dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita
leukimia yang diadakan di London
menyatakan bahwa orang menderita kanker
akibat terlalu lama memakai lampu waktu
tidur dimalam hari dibanding dengan yang
tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana
normalnya terjadi antara jam 9 malam – jam
8 pagi. Penelitian terdahulu telah
menunjukkan bahwa orang-orang yang
paling mudah terserang adalah para pekerja
shift yang memiliki resiko terkena kanker
payudara.
Pada kenyataannya, tuna netra tidak rentan
terhadap melatonin memiliki resiko yang
lebih rendah mengidap kanker.Oleh karena
itu, para orang tua disarankan untuk
menggunakan bola lampu yang suram
berwarna merah atau kuning jika anak-
anaknya takut pada kegelapan.
tidak dapat tidur pada kondisi gelap gulita.
Padahal tidur dalam kondisi lampu menyala
dapat menyebabkan munculnya berbagai
penyakit. Dari berbagai penelitian diketahui
bahwa anak-anak yang tidur dengan lampu
menyala beresiko mengidap leukemia.
Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh
perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat
kimia pelawan kanker. Bahkan ketika
menyalakan lampu toilet, begadang,
bepergian melintas zona waktu, lampu-
lampu jalanan dapat menghentikan
produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan
zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA
dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan
menghentikan asam lemak menjadi tumor
dan mencegah pertumbuhannya.
Hormon Melatonin
Hormon melatonin adalah zat yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal didalam otak
yang pembentukannya dipicu oleh gelap
dan berfungsi mengatur bioritme atau
irama tubuh dalam hal pengaturan tidur.
Kadarnya paling tinggi ditemukan
menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 –
04.00 dan paling rendah di sore hari. Ini
juga menjawab kenapa orang semakin
bertambah usia semakin sedikit tidurnya,
karena secara alamiah, produksi hormon
melatonin ini juga akan mengalami
penurunan, sejalan dengan pertambahan
usia manusia. Penurunan yang drastis
biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun
sehingga dengan menurunnya hormon ini
maka kualitas tidurpun akan menurun dan
sering berefek pada kesulitan tidur.
Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti
oksidan yang larut dalam lemak dan air,
meningkatkan imun tubuh menimbulkan
relaksasi otot dan membantu meningkatkan
mood dan menghilangkan ketegangan. Jadi
sebaiknya kalau tidur lampu dimatikan agar
bisa memaksimalkan produksi melatonin.
Prof. Russle Reiter dari Texas University yang
memimpin penelitian tersebut mengatakan
bahwa “Sekali Anda tidur dan tidak
mematikan lampu selama 1 menit. Otak
Anda segera mendeteksi bahwa lampu
menyala seharian dan produksi zat
melatonin menurun”. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa jumlah anak-anak
pengidap leukimia naik menjadi dua kali
lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar
500 anak muda dibawah 15 tahun
didiagnosa menderita penyakit ini pertahun
dan sekitar 100 orang meninggal.
Sebuah konferensi tentang anak penderita
leukimia yang diadakan di London
menyatakan bahwa orang menderita kanker
akibat terlalu lama memakai lampu waktu
tidur dimalam hari dibanding dengan yang
tidak pernah memakai lampu waktu tidur.
Hal ini menekan produksi melatonin dimana
normalnya terjadi antara jam 9 malam – jam
8 pagi. Penelitian terdahulu telah
menunjukkan bahwa orang-orang yang
paling mudah terserang adalah para pekerja
shift yang memiliki resiko terkena kanker
payudara.
Pada kenyataannya, tuna netra tidak rentan
terhadap melatonin memiliki resiko yang
lebih rendah mengidap kanker.Oleh karena
itu, para orang tua disarankan untuk
menggunakan bola lampu yang suram
berwarna merah atau kuning jika anak-
anaknya takut pada kegelapan.
0 komentar:
Posting Komentar